Sabtu, 06 April 2013

KELABU


     Pesta ini sudah usai, hanya tinggal puing –puing sampah sisa makanan yang berserakan diseluruh sudut ruangan. Nampak gurat-gurat kelelahan tersirat di permukaan dahi para pemuda. Bagaimana tidak,seharian berdiri menyalami tamu undangan yang terus berdatangan hingga menjelang malam, jelas menguras banyak tenaga.

     Diluar, janur kuning mulai melayu, kesibukan benar-benar tak lagi terdengar. Pada saat itulah rintik gerimis mulai turun menyambut keheningan. Dingin namun menggetarkan.
     Sementara itu,..

     Dihatiku yang paling dalam ada sebuah kidung tak terkatakan. Sebuah kidung yang hidup dalam akar hatiku yang tak mau mengalir seperti tinta di atas kertas. Dia membalut seluruh tubuhku dengan jubah kasih transparan. Kecuali mulutku dan mataku.

     Aku adalah seorang pemuda yang kalah oleh prahara cinta. Aku mencintai seseorang gadis diantara gadis-gadis yang hanya menjadikanku tidak lebih dari temannya. Kami dipertemukan oleh waktu dan dipisahkan hanya karena sebuah rasa. Aku ingin mencintainya dan terus mencintainya sampai Tuhan mencabut kembali janji atas nikmat cinta-NYA. Dan aku ingin mencintainya sampai malaikat kematian datang menjemputku untuk ikut pergi  bersamanya dan menyuruhku pergi untuk meninggalkan gadis itu.

     Adakah hal yang paling menyakitkan didumia ini selain ditinggalkan oleh orang yang dicintai? Kehilangan seluruh harta masih bisa dicari, tapi siapakah orangnya yang dapat menggantikan hati bila separuh hati lainnya terdampar di pelabuhan jiwa yang bukan jiwa milikmu.? Tuhan memang telah menciptakan aku, tp dia diciptakan dan ditakdirkan bukan untukku. Mungkin ada yang lebih baik darinya yang mampu menyempurnakan hati dan yang akan menjadi bunga terakhir dalam hidupku.

0 komentar:

Posting Komentar